Kita sebagai konsumen, seringkali hanya melihat satu bagian kecil dari proses tersebut, kurir yang mengantarkan paket ke depan pintu kita. Namun, tahukah Anda bahwa pengiriman barang bukan hanya soal ‘sampai ke tujuan’, tapi juga soal dari mana dan bagaimana barang memulai perjalanannya?
Perjalanan sebuah paket adalah sebuah rantai panjang yang terdiri dari beberapa fase krusial. Efisiensi dari keseluruhan rantai pasok ini seringkali ditentukan oleh satu langkah awal yang jarang terlihat oleh publik, first mile atau “mil pertama”.
Kegagalan atau inefisiensi pada tahap paling awal ini dapat menyebabkan efek domino yang mengakibatkan keterlambatan, peningkatan biaya, dan ketidakpuasan pelanggan di tahap akhir.
Memahami setiap fase dalam rantai logistik, terutama first mile, sangat penting bagi pelaku bisnis, produsen, dan UKM yang ingin mengoptimalkan biaya dan meningkatkan keandalan pengiriman mereka. Mari kita mulai dari dasar, Apa itu first mile sebenarnya?
Baca juga: Jasa Ekspedisi Jakarta Makassar
Table of Contents
Pengertian First Mile, Middle Mile, dan Last Mile
Rantai pasok logistik modern umumnya dibagi menjadi tiga segmen utama yang saling berhubungan. Memahami ketiga fase ini adalah fondasi untuk mengelola distribusi secara efektif.
Apa Itu First Mile?
First mile delivery adalah tahap paling awal dalam proses pengiriman. Sederhananya, ini adalah fase pengambilan atau penjemputan barang.
Proses ini dimulai dari titik asal barang, bisa jadi gudang produsen, pabrik, toko ritel, gudang supplier, atau bahkan rumah pelaku UKM dan berakhir ketika barang tersebut tiba di fasilitas logistik pertama, seperti pusat sortir (sorting center) atau first mile hub. Fokus utama first mile adalah memindahkan barang dari banyak titik asal individu ke satu titik konsolidasi pusat.
Bagaimana Middle Mile Bekerja?
Middle mile (mil tengah) adalah jembatan yang menghubungkan first mile dan last mile. Fase ini adalah tentang transportasi massal antar fasilitas.
Setelah barang dikonsolidasikan di first mile hub, barang tersebut akan diangkut dalam jumlah besar (seringkali menggunakan truk kontainer besar, kapal kargo, atau pesawat kargo) menuju hub regional atau pusat distribusi di kota tujuan. Ini adalah pergerakan logistik “B2B” (Business-to-Business) yang fokus pada efisiensi pengangkutan jarak jauh.
Apa Itu Last Mile Delivery?
Last mile (mil terakhir) adalah fase yang paling dikenal oleh konsumen. Ini adalah tahap akhir dan paling krusial dalam rantai pengiriman, di mana barang dipindahkan dari pusat distribusi lokal atau hub regional langsung ke alamat akhir penerima (pelanggan).
Fase ini melibatkan pengantaran paket secara individual ke rumah, kantor, atau toko. Karena sifatnya yang terfragmentasi (dari satu titik ke banyak alamat), last mile sering dianggap sebagai bagian yang paling memakan biaya dan paling kompleks dalam seluruh proses logistik. Memahami struktur ini membantu Anda memilih layanan pengiriman yang tepat.
Perbedaan First Mile dan Last Mile
Meskipun keduanya adalah bagian dari proses pengiriman, first mile dan last mile memiliki fokus, tantangan, dan karakteristik operasional yang sangat berbeda.
Fokus Proses Operasional
Perbedaan paling mendasar terletak pada arah alur barang:
- First Mile: Berfokus pada Konsolidasi. Prosesnya adalah many-to-one (dari banyak titik penjemputan ke satu hub). Seorang rider first mile artinya adalah petugas logistik profesional yang bertugas menjemput paket dari berbagai penjual atau gudang untuk dikumpulkan di pusat sortir. Pekerjaan mereka berfokus pada efisiensi penjemputan terjadwal.
- Last Mile: Berfokus pada Fragmentasi atau Distribusi. Prosesnya adalah one-to-many (dari satu hub lokal ke banyak alamat penerima). Rider last mile adalah kurir yang kita kenal sehari-hari, yang bertugas mengantarkan paket satu per satu ke alamat pelanggan.
Tantangan dan Kompleksitas
- First Mile: Tantangan terbesarnya adalah koordinasi dan standarisasi. Bagaimana memastikan 100 penjual di area yang berbeda siap dengan paket mereka pada jam penjemputan yang sama? Bagaimana jika pengemasan dari supplier tidak standar? Inefisiensi di sini (misalnya kurir harus menunggu lama) akan menunda proses sortir dan keberangkatan middle mile.
- Last Mile: Tantangannya adalah biaya dan efisiensi rute. Last mile dapat mencakup hingga 50% dari total biaya pengiriman. Kurir harus menghadapi lalu lintas padat, alamat yang sulit ditemukan, penerima tidak di rumah, hingga pengantaran ke gedung apartemen bertingkat.
Jenis Armada yang Digunakan
- First Mile: Cenderung menggunakan kendaraan dengan kapasitas lebih besar. Sebuah van, truk engkel (CDE), atau bahkan CDD bisa berkeliling untuk mengumpulkan barang dari beberapa supplier sekaligus sebelum kembali ke hub.
- Last Mile: Menggunakan armada yang lebih kecil dan lincah untuk menavigasi area pemukiman yang kompleks, seperti sepeda motor atau mobil van kecil.
Memahami kompleksitas first mile adalah keunggulan kami. OmKirim memiliki tim pickup (first mile rider) yang profesional dan sistem penjadwalan yang terstruktur. Kami siap melakukan penjemputan barang dari berbagai titik di Jabodetabek dan Surabaya, memastikan barang Anda masuk ke rantai logistik kami dengan cepat dan terorganisir. Pertimbangkan efisiensi proses awal, bukan hanya pengantaran akhir.
Apa Itu First Mile Hub dan Peranannya
Sebuah first mile hub adalah infrastruktur fisik yang memegang peranan penting sebagai gerbang masuk barang ke dalam jaringan logistik yang lebih luas. Ini bukan sekadar gudang transit, melainkan pusat aktivitas yang sibuk.
Pengertian first mile hub adalah sebuah fasilitas atau pusat sortir awal di mana semua barang yang telah dijemput dari berbagai pengirim (proses first mile) dikumpulkan untuk pertama kalinya.
Dimana Letak First Mile Hub?
Secara strategis, first mile hub biasanya berlokasi di area yang dekat dengan konsentrasi pengirim, seperti kawasan industri, pusat grosir, area pergudangan, atau di kota-kota besar yang menjadi pusat aktivitas e-commerce dan bisnis.
Apa Saja Aktivitas di Dalamnya?
Di dalam first mile hub, beberapa proses krusial terjadi dengan cepat:
- Penerimaan dan Penimbangan: Barang dari rider first mile diterima, ditimbang, dan diukur dimensinya untuk memastikan data pengiriman akurat.
- Labelisasi (Labeling): Setiap paket diberi label pengiriman unik yang berisi data penerima, kode pelacakan, dan kode sortir.
- Sortasi (Sorting): Ini adalah aktivitas inti. Barang dipindai dan dipisahkan berdasarkan tujuan middle mile mereka. Misalnya, semua paket tujuan Makassar dikelompokkan menjadi satu, semua tujuan Surabaya di kelompokkan di palet lain.
- Konsolidasi: Paket-paket yang sudah disortir kemudian dimuat ke dalam kantong besar (karung), palet, atau langsung ke dalam armada middle mile (truk kontainer atau Fuso) untuk diberangkatkan ke hub regional berikutnya.
Memastikan barang Anda diambil oleh ekspedisi yang memiliki sistem hub yang efisien akan mempercepat keseluruhan proses pengiriman Anda.
OmKirim mengoperasikan hub sortir harian yang efisien di lokasi-lokasi strategis, termasuk Bekasi, Cikarang, dan Surabaya. Hub kami dirancang untuk memproses ribuan paket dengan cepat, memastikan barang yang kami jemput hari ini dapat segera masuk ke jadwal middle-mile (via darat, laut, atau udara) tanpa penundaan. Pastikan barang Anda dikirim dari hub yang terhubung ke jaringan nasional.
Kapan Menggunakan First Mile dan Last Mile secara Tepat?

Sebagai pelaku bisnis, memahami di mana posisi Anda dalam rantai pasok akan membantu Anda memilih layanan yang tepat.
- Jika Anda Produsen atau Distributor Besar: Fokus utama Anda adalah efisiensi first mile. Anda perlu mitra logistik yang dapat mengambil barang dalam jumlah besar (palletized atau bulk) dari pabrik atau gudang utama Anda untuk didistribusikan ke hub-hub regional.
- Jika Anda Penjual Ritel atau Toko Online (Menyimpan Stok Sendiri): Anda akan berurusan dengan kedua fase. Anda membutuhkan layanan first mile yang andal (penjemputan paket dari toko Anda) dan layanan last mile yang cepat untuk mengirimkannya ke pelanggan akhir.
- Jika Anda Penjual di Marketplace: Anda biasanya hanya berfokus pada first mile—yaitu menyerahkan paket Anda ke agen kurir yang telah ditunjuk oleh marketplace (drop-off) atau menunggu kurir pickup (first mile rider dari marketplace). Setelah itu, proses middle dan last mile ditangani oleh mitra logistik marketplace.
Jika Anda rutin mengirim barang dalam jumlah sedang hingga besar, gunakanlah mitra ekspedisi yang menyediakan layanan pickup terjadwal. Ini jauh lebih efisien daripada harus melakukan drop-off paket satu per satu ke agen. Selalu periksa SLA (Service Level Agreement) untuk memastikan ketepatan waktu, baik di first mile maupun last mile.
OmKirim menyediakan solusi yang fleksibel. Kami dapat bertindak sebagai mitra first mile Anda yang solid, menjemput barang dari gudang Anda. Kami juga dapat menyediakan layanan terintegrasi dari first hingga last mile, sebuah solusi menyeluruh yang ideal untuk pelaku bisnis yang melakukan pengiriman antar pulau.
Identifikasi titik tanggung jawab Anda agar tidak membayar lebih untuk layanan yang kurang tepat.
Tantangan dalam First Mile dan Cara Mengatasinya
Banyak yang mengira last mile adalah bagian tersulit, padahal inefisiensi di first mile adalah akar dari banyak masalah keterlambatan.
Masalah Umum dalam First Mile
- Koordinasi Penjemputan Gagal: Rider first mile datang, tetapi paket dari penjual belum siap. Ini membuang waktu kurir dan menunda jadwal penjemputan di lokasi lain.
- Volume yang Tidak Tetap: Hari ini penjual mengirim 5 paket, besok 50 paket. Fluktuasi ini menyulitkan alokasi armada penjemputan.
- Pengemasan Awal yang Buruk: Barang yang dijemput tidak dikemas dengan standar yang aman, sehingga berisiko rusak atau harus dikemas ulang di hub, yang memakan waktu.
- Keterlambatan Kurir: Kurir penjemput terlambat datang karena rute yang tidak efisien, menyebabkan barang gagal masuk ke jadwal middle mile hari itu.
Solusi Praktis Bagi Pelaku Bisnis
- Penjadwalan Tetap: Jika Anda mengirim rutin, buatlah jadwal penjemputan tetap dengan mitra logistik Anda (misalnya, setiap hari jam 3 sore).
- Komunikasi Aktif: Informasikan kepada tim logistik jika ada lonjakan volume pengiriman di luar kebiasaan.
- SOP Pengemasan: Buat standar pengemasan internal agar saat barang dijemput, kondisinya sudah “siap kirim”.
- Gunakan Mitra Logistik Terintegrasi: Pilih satu mitra logistik yang memiliki sistem penjemputan (first mile) yang rapi, terkelola, dan didukung teknologi.
Kami di OmKirim mengatasi tantangan ini dengan serius. Kami memiliki sistem penjemputan barang yang didukung oleh penjadwalan digital dan tim customer service yang proaktif.
Sistem kami memungkinkan notifikasi real-time, sehingga Anda selalu tahu kapan tim kami akan tiba dan status penjemputan barang Anda. Jangan biarkan titik awal jadi penyebab telatnya barang Anda.
Bagaimana OmKirim Mendukung Pengiriman First Mile Anda?
Kami di OmKirim memposisikan diri sebagai mitra strategis untuk rantai pasok Anda, dimulai dari langkah pertama yang paling krusial, first mile. Kami tidak hanya mengantar barang, kami membantu Anda memulainya dengan benar.
- Layanan Jemput Barang (Pickup) Profesional: Kami menyediakan layanan penjemputan barang langsung dari gudang, pabrik, atau toko Anda. Untuk pengiriman dengan minimal berat tertentu, layanan ini kami berikan secara gratis.
- Sistem Sortir Cepat: Barang yang kami jemput akan langsung masuk ke first mile hub kami yang efisien di Jabodetabek untuk segera disortir dan dihubungkan ke jalur middle-mile (darat, laut, atau udara).
- Dukungan Armada Fleksibel: Kami memiliki armada yang siap menjemput sesuai kebutuhan Anda, mulai dari van, pickup, hingga truk engkel (CDE), memastikan volume pengiriman Anda dapat tertangani.
- CS Responsif & SLA Transparan: Tim kami siap berkoordinasi dengan Anda untuk penjadwalan pickup. Kami memberikan Service Level Agreement (SLA) yang jelas sehingga Anda memiliki kepastian waktu.
Layanan first mile kami memiliki cakupan luas di area krusial Jabodetabek. Kami dirancang untuk melayani semua skala bisnis, mulai dari UKM yang sedang berkembang, pabrik di kawasan industri, hingga warehouse besar yang membutuhkan penjemputan kargo rutin.
Bisnis Anda bisa dimulai lebih cepat dengan first mile yang rapi, percayakan pada OmKirim.
FAQ (Frequently Asked Questions) Seputar First Mile & Last Mile
Berikut adalah jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang paling sering diajukan mengenai konsep first mile dalam dunia logistik.
First mile delivery adalah tahap paling awal dalam proses pengiriman. Ini adalah proses penjemputan (pickup) barang langsung dari lokasi pengirim (seperti gudang pabrik, toko supplier, atau rumah pelaku UKM) untuk dibawa ke fasilitas logistik pertama, seperti pusat sortir atau first mile hub.
Perbedaan paling mendasar antara first mile dan last mile terletak pada alur dan tujuannya:
- First Mile (Mil Pertama): Berfokus pada Konsolidasi. Alurnya adalah many-to-one (dari banyak lokasi pengirim DIJEMPUT ke satu hub pusat).
- Last Mile (Mil Terakhir): Berfokus pada Distribusi. Alurnya adalah one-to-many (dari satu hub lokal DIANTAR ke banyak alamat penerima).
Rider first mile artinya adalah petugas logistik atau kurir yang memiliki tugas spesifik untuk menjemput paket dari lokasi penjual atau supplier. Mereka berbeda dari kurir last mile (yang biasa kita temui), yang bertugas mengantarkan paket ke rumah-rumah pelanggan.
First mile hub adalah fasilitas (bisa berupa gudang atau pusat sortir) di mana semua barang yang telah dijemput dari berbagai pengirim dikumpulkan. Di sinilah barang-barang tersebut akan ditimbang, diberi label, dan disortir berdasarkan kota tujuan sebelum melanjutkan perjalanan ke tahap middle mile (pengiriman antar kota atau antar pulau).
First mile sangat krusial karena merupakan titik awal dari seluruh rantai pasok. Keterlambatan atau kesalahan di tahap ini (misalnya, paket gagal dijemput tepat waktu atau salah sortir di hub) akan menyebabkan efek domino yang mengakibatkan keterlambatan pada seluruh proses pengiriman hingga ke tangan pelanggan di tahap last mile. Efisiensi di first mile adalah kunci ketepatan waktu pengiriman secara keseluruhan.
First Mile adalah Kunci dari Logistik yang Efisien
Kini kita memahami bahwa first mile delivery adalah fondasi dari seluruh proses pengiriman. Ini adalah titik awal di mana data, standar pengemasan, dan ketepatan waktu pertama kali ditetapkan.
Perbedaan krusial antara first mile dan last mile terletak pada fokusnya: first mile adalah tentang konsolidasi yang efisien, sementara last mile adalah tentang distribusi yang terfragmentasi. Keduanya sama pentingnya, namun kegagalan di first mile hampir pasti akan menyebabkan kegagalan di last mile.
Memilih mitra logistik yang tidak hanya kuat di pengantaran akhir, tetapi juga memiliki sistem first mile hub yang kokoh, armada penjemputan yang profesional, dan teknologi yang terintegrasi, adalah investasi terbaik untuk efisiensi rantai pasok Anda.
Ingin proses pengambilan dan pengiriman barang lebih efisien sejak awal? Gunakan layanan jemput barang profesional dari OmKirim, hubungi kami di +62 822 1098 1618 atau +62 812 8493 7228 sekarang, logistik jadi lebih tenang.








